Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Aku dan "skizofrenia"

Saat ini ada banyak sekali yang bisa membuat seseorang menjadi gila, baik itu yg beralasan maupun tanpa alasan. Kegilaan ini bisa disebut juga skizofrenia. Beberapa hari lalu aku baru mengetahui bahwa kata "gila" itu saat ini definisinya sudah luas. Kebanyakan orang mengetahui bahwa gila itu menjadi seperti orang gila, padahal sebenarnya bukan. Seseorang bisa dikatakan mengalami skizofrenia jika terindikasi 3 ciri-ciri ini. Yaitu sering tertawa sendiri, disfungsi sosial (menarik diri dari orang lain), dan waham. Apasih waham itu? Kalian pasti pernah denger atau ngerasa ada dorongan dari diri kalian untuk melakukan suatu hal, seperti ada yang membisikan suatu hal pada kita padahal itu berasal dari fikiran kalian masing-masing. Nah itu yang disebut waham. Materi ini aku dapetin pas hadir di acara talksow dan drama musikal yang diadain sama mahasiswa psikologi unisba, aku pergi kesana bareng rwendy. Dia redaktur fresh yang pengen banget dibilang mirip vierzha, sering

Jangan Bikin Tuhan Cemburu

Sekitar pukul sepuluh malam saat itu sepulang rapat akbar, ketika aku sedang mencari tebengan untuk pulang. Tiba-tiba sesosok gadis memandangku sambil berkata “kita udahan”, aku sangat mengerti apa maksudnya karena beberapa minggu terakhir dia aga murung dan sering bercerita tentang suatu hal. Aku begitu mengerti apa yang saat itu dia rasakan, dada serasa ditusuk oleh ribuan duri yang jika tersiram air rasanya begitu pedih. Disamping wall climbing malam itu aku memeluknya dan membiarkan dia menangis dipundakku, aku tidak bisa menasihatinya apapun saat itu karena aku fikir perlu waktu untuknya berfikir sendiri tanpa ikut campur orang lain. Hal inilah yang aku rasakan beberapa bulan yang lalu, percayalah akan rencana tuhan dan hadapilah semuanya dengan sabar meskipun aku tau sangat sulit sekali. Jangan berfikir tuhan tidak adil, tapi berfikirlah bahwa tuhan punya takdir lain yang lebih baik untuk kita. Saat itu dibawah remang-remang lampu jalan dia hanya bisa menangis terse

Untuk Sahabatku "Firiani"

Siang itu ketika matahari sedang bersinar terik dan cuaca terasa begitu panas, aku sedang duduk dipelataran sebuah aula yang saat itu sedang digunakan ospek universitas. Seorang gadis yang sangat kukenal dengan senyumnya yang manis datang menghampiri dengan menyunggingkan senyumnya yang khas, tapi siang itu aku tidak melihat  keceriaan dari wajahnya seperti biasa. Sebelum aku menyapanya dia terlebih dulu bercerita padaku bahwa ayahnya saat itu sedang sakit, akupun berkata bahwa “cepet sembuh ya, hati-hati dijalan”. Setelah itu diapun berpamitan untuk segera pulang merawat ayahnya yang sedang sakit. Memang begitulah seharusnya sikap seorang anak terhadap orang tua yang mereka cintai, akupun jika ada diposisinya pasti akan melakukan hal yang sama. Haripun berlalu begitu cepat sampai akhirnya hari pertama kuliahpun tiba, saat di group massanger aku dan teman-teman sedikit membicarakan rencana kita untuk pergi bermain bersama. Namun gadis yang hatinya sedang muram itu menolak untuk ik