Langsung ke konten utama

Curhatan Buat SUAKA



Lembaga Pers Mahasiswa Suaka merupakan media kampus terbaik menurut saya, karena mulai dari kualitas berita, rangers, dan konten-konten yang dihadirkan memberikan banyak sekali informasi penting seputar kampus dan isu-isu yang sedang booming saat ini. Sehingga saya sangat ingin untuk ikut berkontribusi didalamnya, untuk ikut memajukan SUAKA.
Keberadaan SUAKA di lingkungan kampus UIN Bandung juga sangat berdampak signifikan bagi masyarakat kampus, mengingat arti atau filosofi yang terdapat dibalik nama SUAKA itu sendiri bahwa SUAKA merupakan perlindungan. Artinya bisa menjadi tempat berlindung bagi masyarakat kampus. Kita juga bisa mengungkapan kekecewaan atau sindiran kita kepada pihak kampus melalui tulisan atau karya yang dimuat dalam tabloid SUAKA ,ini merupakan kontribusi warga kampus terhadap apa yang ingin merekan ungkapkan atau atarakan pada birokrat yang cenderung lebih diam dan acuh akan perkembangan yang terjadi.   
Waktu magang 3 bulan juga bukan merupakan waktu yang sebentar, dari magang ini banyak sekali hal yang bisa saya ambil. Ilmu, ketepatan waktu, keberanan, tanggung jawab, kecepatan berfikir, kerjasama yang baik dan mengasah kepekaan terhadap lingkungan sekitar karena dari sinilah isu biasanya didapat.
Kerjasama terkadang sulit juga untuk didapatkan karena kita berhadapan dengan banyak orang yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda setiap harinya, baik itu dengan teman satu tugas ataupun dengan narasumber yang dituju. Berbagai macam kepribadian juga bisa saya pelajari darisini, narasumber biasanya sibuk dengan berbagai kegiatannya. Untuk itu saya harus lebih sabar dan berusaha untuk menunggu agar bisa mendapatkan jawaban yang tepat dan sesuai dengan yang diinginkan.
Kemudian banyaknya kegiatan yang dilakukan di sekretariat seperti diskusi yang diadakan oleh litbang, itu sangat menambah wawasan dan pengetahuan saya. Diskusi membuat saya jadi mau berbicara, berargumen, tidak ragu mengemukakan pendapat, lebih percaya diri dan lebih tertarik mempelajari hal-hal yang pada awalnya kurang menarik menurut saya.
Dari sini juga keinginan membaca saya pun menjadi meningkat, senang mencari, menemukan dan membaca hal-hal baru. Ilmu yang didapat bertambah banyak pula, sehingga menjadikan saya merasa menjadi seseorang yang lebih memaknai hdup karena hidup harus lebih bermanfaat dan berguna. Setiap senin rapat redaksi juga dilakukan, itu bermanfaat untuk mengemukakan isu-isu yang kita dapatkan selama satu minggu. Kemudian mengasah pribadi saya juga menjadi seseorang yang lebih peka terhadap lingkungan sekitar
Terkadang saya ingin menjadi lebih peka terhadap lingkungan atau gejolak yang sedang terjadi namun itu sulit untuk saya lakukan, makadari itu diskusi merupakan cara yang tepat menurut saya. Dari diskusi terkadang saya bisa mengambangkan apa yang sudah saya dapatkan dari materi tersebut, sehingga isu sering juga saya dapatkan untuk akhirnya dituangkan kedalam berita online.
Ketika nantinya saya diterima menjadi seorang anggota atau ranger SUAKA hal yang ingin saya berikan yaitu pertama saya ingin meningkatkan kembali rasa kekeluargaan ataupun kedekatan, karena yang saya rasakan terkadang meskipun itu sudah dilakukan tapi tetap saja ketika ada hal tidak enak yang terjadi itu sulit untuk diungkap sehingga tidak ditemukan satu titik temu yang sama untuk akhirnya menciptakan suatu persamaan.dan menghilangkan perselihan yang ada. Kemudian dalam penulisan juga saya memiliki hal yang kurang dimengerti, seperti cara menulis fresh dan feature. Seringkali saya menulis fresh atau feature namun urung untuk saya kirimkan kepada redaksi karena malu ataupun menurut saya kurang pantas untuk dibaca orang lain.
Padahal ketika dibaca lagi menurut saya itu menarik dan menyenangkan, jadi untuk itu dalam diskusi yang sering diadakan oleh litbang yang dilakukan setiap hari selasa sampai sabtu saya ingin ada diskusi mengenai penulisan dari redaksi ataupun dari pengurus. Sehingga dalam penulisanpun redaksi menjadi lebih berkembang lagi.
Banyak sekali yang ingin saya berikan untuk SUAKA, yang ingin saya berikan seluruh waktu, tenaga dan segala yang saya punya untuk memajukan lembaga ini karena tanpa anggotanya sebuah lembaga tidak akan berjalan dengan baik. Dari kedekatan yang tadi saya ungkapkan, saya juga ingin menghilangkan rasa canggung yang seringkali saya alami ketika bertemu dengan pengurus ataupun pimpinan, karena mereka lebih berpengalaman dan kompeten dibanding saya saat ini.
Untuk itu mengapa hal utama yang ingin saya tingkatkan itu kedekatan karena dengan kedekatan apapun bisa terjadi, saya yakin SUAKA bisa menjadi lebih maju lagi dan menjadi media kampus yang terbaik walaupun menurut saya SUAKA sudah sangat baik.
Setelah melalui magang selama 3 bulang, mulailah akan menuju pada wawancara tahap 2. Untuk menuju tahap ini terlebih dulu yang harus dilalui itu menggarap tabloid edisi magang, dalam penggarapan ini banyak hal yang saya pelajari dan saya dapatkan juga. Dari yang pada awalnya tidak dekat dengan teman yang lain tapi menjadi semakin akrab, hal ini menurut saya merupakan pengalaman yang menyenangkan. Saya tidak bisa membayangkan bisa menemukan pengalaman ini ditempat ataupun lembaga lain, untuk itu saya berharap bisa menjadi anggota SUAKA yang resmi.
Disini juga saya ingin meningkatkan kemampuan dalam kepenulisan dan juga rasa percaya diri saya, karena yang saya akui rasa percaya diri saya kurang namun ketika melihat kaka pengurus yang sangat berkompeten dan memiliki rasa percaya diri tinggi dan berkompeten sayapun berharap bisa seperti mereka sehingga saya bisa ikut berkontribusi memajukan SUAKA.
SUAKA sudah bagaikan rumah bagi saya, semua bisa saya dapatkan didalamnya. Ilmu, sahabat, keluarga, dan pengalaman. Wejangan, tumpuan, semangat seringkali membangkitkan kembali keinginan saya untuk menulis. Lelah atau apapun yang dirasakan seketika hilang ketika melihat karya ataupun tulisan kita dimuat atau sudah dirasa benar, tak jarang juga kaka pengurus sedikit marah atapun kesal karena pekerjaan yang diberikan tidak dijalankan dengan benar. Namun hal tersebut menurut saya benar untuk dilakukan, agar memacu kembali semangat yang ada.
Satu hal lagi yang ingin saya lakukan di SUAKA, setiap minggunya mungkin lebih baik ditargetkan untuk membaca buku dan didiskusikan didalam diskusi rutin litbang. Mengingat banyaknya anggota SUAKA itu sendiri otomatis buku yang dibacapun akan semakin banyak sehingga tidak memerlukan waktu yang banyak dan tidak perlu membeli buku banyak juga, tapi sudah menambah pengetahuan dan ilmu kita.
Sehingga buku tersebut akan lebih menarik untuk dibaca karena ketika didiskusikan pasti akan muncul pro kontra ataupun argument dari teman-temn yang lain, dan ilmu yang terdapat dalam buku tersebut akan diketahui oleh banyak orang. Kemudian yang tadinya tidak suka atau malah membaca genre buku tertentu juga akan lebih tertarik dan mengetahui informasi dari buku-buku tersebut yang sudah dibaca oleh anggota yang lainnya.
Dari buku juga biasanya akan muncul obrolan lain, seperti genre yang disukai atau jenis buku yang disuka. Saya rasa itu juga akan menambah kedekatan diantara anggota sehingga lebih solid lagi, karena adanya banyak persamaan yang dimiliki.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku dan "skizofrenia"

Saat ini ada banyak sekali yang bisa membuat seseorang menjadi gila, baik itu yg beralasan maupun tanpa alasan. Kegilaan ini bisa disebut juga skizofrenia. Beberapa hari lalu aku baru mengetahui bahwa kata "gila" itu saat ini definisinya sudah luas. Kebanyakan orang mengetahui bahwa gila itu menjadi seperti orang gila, padahal sebenarnya bukan. Seseorang bisa dikatakan mengalami skizofrenia jika terindikasi 3 ciri-ciri ini. Yaitu sering tertawa sendiri, disfungsi sosial (menarik diri dari orang lain), dan waham. Apasih waham itu? Kalian pasti pernah denger atau ngerasa ada dorongan dari diri kalian untuk melakukan suatu hal, seperti ada yang membisikan suatu hal pada kita padahal itu berasal dari fikiran kalian masing-masing. Nah itu yang disebut waham. Materi ini aku dapetin pas hadir di acara talksow dan drama musikal yang diadain sama mahasiswa psikologi unisba, aku pergi kesana bareng rwendy. Dia redaktur fresh yang pengen banget dibilang mirip vierzha, sering

Untuk Sahabatku "Firiani"

Siang itu ketika matahari sedang bersinar terik dan cuaca terasa begitu panas, aku sedang duduk dipelataran sebuah aula yang saat itu sedang digunakan ospek universitas. Seorang gadis yang sangat kukenal dengan senyumnya yang manis datang menghampiri dengan menyunggingkan senyumnya yang khas, tapi siang itu aku tidak melihat  keceriaan dari wajahnya seperti biasa. Sebelum aku menyapanya dia terlebih dulu bercerita padaku bahwa ayahnya saat itu sedang sakit, akupun berkata bahwa “cepet sembuh ya, hati-hati dijalan”. Setelah itu diapun berpamitan untuk segera pulang merawat ayahnya yang sedang sakit. Memang begitulah seharusnya sikap seorang anak terhadap orang tua yang mereka cintai, akupun jika ada diposisinya pasti akan melakukan hal yang sama. Haripun berlalu begitu cepat sampai akhirnya hari pertama kuliahpun tiba, saat di group massanger aku dan teman-teman sedikit membicarakan rencana kita untuk pergi bermain bersama. Namun gadis yang hatinya sedang muram itu menolak untuk ik